STIE Swadaya menyelenggarakan Acara Wisuda ke 45, pada hari Rabu 27 Juli 2022 pukul 09.00 – 12.30 WIB di Gedung Puri Ardhya Garini, jalan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Rangkaian acara wisuda diawali dengan pembukaan sidang terbuka Senat STIE Swadaya Jakarta. Bapak Dr. Muhammad Iqbal, M. Soc. Sc. selaku Ketua STIE Swadaya memberikan laporan mengenai kegiatan acara wisuda tersebut.
Peserta wisuda adalah para lulusan program S1 dan S2 akuntansi dan manajemen sejumlah 241 orang, terdiri dari:
Lulusan S1 Akuntansi = 94 orang
Lulusan S2 Akuntansi = 21 orang
Lulusan S1 Manajemen = 112 orang
Lulusan S2 Manajemen = 14 orang
Masing-masing peserta wisuda didampingi oleh kedua orang tua, pasangan dan atau anggota keluarga lainnya sehingga secara keseluruhan berjumlah lebih dari 750 hadirin karena selain itu hadir juga para dosen STIE Swadaya dan para undangan lainnya.
Sambutan diberikan oleh Ibu Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP, selaku Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah III. Dalam sambutannya, beliau memberikan dorongan kepada STIE Swadaya untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi perguruan tinggi yang mampu menghasilkan lulusan unggul yang dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja saat ini dan mendatang. Diharapkan dalam waktu singkat STIE Swadaya dapat meningkat menjadi institut dengan tambahan bidang studi baru.
Acara wisuda telah diisi dengan orasi ilmiah dari Bapak Dr. Zainuddin Amali, MSi. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga RI yang juga merupakan alumnus program S1 di STIE Swadaya. Orasi ilmiah berjudul “Membangun Lulusan Berkarakter Mandiri dan Tangguh serta Berakhlak Mulia di Era Digital”.
Pada awal orasi disampaikan tahap-tahap revolusi industri yang telah berlangsung dan saat ini kita telah berada pada tahap revolusi industri 4.0. Pada tahap ini perkembangan teknologi informasi dengan dukungan jaringan internet telah banyak memberikan perubahan pada kecepatan penyampaian informasi dan otomasi proses produksi serta model bisnis e-commerce.
Para mahasiswa dan lulusan diharapkan untuk dapat mengenali peluang dan ancaman era digital. Peluang yang muncul mencakup peningkatan tenaga kerja dan lapangan kerja baru yang berbeda dengan era sebelumnya. Di sisi lain, lahir investasi-investasi baru pada perusahaan-perusahaan pemula (start-up) yang tumbuh sangat pesat. Kombinasi dari dua hal di atas memunculkan adanya pasar ekonomi digital.
Ancaman-ancaman yang muncul dalam tahap revolusi industri 4.0 antara lain beberapa jenis pekerjaan hilang karena tenaga manusia digantikan oleh mesin (robotic dan kecerdasan buatan). Ancaman lain adalah perubahan karakter manusia menjadi lebih instan serta potensi bahaya kejahatan siber.
Transformasi Indonesia di Era Digital tengah berlangsung dan akan terus berlangsung. Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara atau mewakili 40% digitalisasi di Asia Tenggara yang nilainya Rp 300 triliun. Pemuda memiliki peran penting dalam mengembangkan prototype teknologi digital terbaru melalui proses “learn by doing!” Munculnya bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam peningkatan digital skill. Dilakukannya kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan kompetensi baru di era digital. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah memasukan materi terkait human-digital skills seperti Coding, Big Data, Cloud Computing, Artificial Intelligence, Augmented Reality, Virtual Reality, dan Metaverse.
Pada akhir orasinya, disampaikan pentingnya proses melahirkan pemuda Indonesia yang berkarakter mandiri, tangguh dan serta berakhlak mulia di era digital.